Dalam sistem
pengendali elektromagnetik ada dua diagram gambar yang sering digunakan,
yaitu diagram kontrol dan diagram daya. Yang termasuk diagram kontrol
antara lain :
- Pengaman arus kontaktor magnit : sekering / MCB (kecil).
- Tombol tekan stop.
- Tombol tekan start : tombol kunci start, dll.
- Koil konduktor magnit.
- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO, NC.
- Kontak-kontak bantu timer NO, NC.
- Kontak-kontak bantu TOR.
- Lampu tanda.
Arus
yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil, karena beban listrik
pada rangkaian ini adalah koil kontaktor magnit saja. Sedangkan yang
termasuk diagram daya antara lain :
- Pengaman arus beban : sekering / MCB.
- Kontak-kontak utama kontaktor magnit.
- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR).
- Terminal-terminal transformator.
- Terminal-terminal resistor.
- Terminal-terminal induktor.
- Terminal-terminal kapasitor kompensasi.
- Terminal-terminal belitan motor / beban lainnya.
Selanjutnya
secara berturut-turut diuraikan pengoperasian sistem pengendali
elektromagnetik dengan diagram kontrol dan diagram daya pada kendali
motor masing-masing sebagai berikut :
1. Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung (Direct on line)
2. Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor langsung dengan TOR
3. Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri
4. Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y – ????
5. Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor dengan pengasutan autotrafo
6. Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit dengan pengasutan resistor
7. Diagram kontrol dan diagram daya pengendali motor dua kecepatan
8. Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor Dahlander
4.3.5.1 Pengendali motor langsung (Direct on line)
Pengendali
DOL digunakan untuk motor-motor berkapasitas kecil (dibawah 4 kVA).
Untuk mengoperasikan motor, cukup sederhana, yaitu dengan memutar saklar
putar S1 ke posisi “on”, sehingga ada arus listrik pada “coil” K1 dan
kontaktor menghubungkan jaringan dengan motor.
Motor
berputar disertai kontak K1 menyambung, sehingga lampu tanda H1
menyala. Bila pada rangkaian motor terjadi hubung singkat, maka sekering
F7 akan putus, sehingga motor berhenti. Sedangkan dalam kondisi
normal, untuk menghentikan motor dengan memutar saklar S1 ke posisi
“off”. Untuk memelihara pengendali motor ini, rangkaian pengendalinya
dikelilingi panel, sehinggga bebas dari debu ataupun percikan air.
Secara berkala yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan antara lain semua
sambungan pada terminal jangan sampai ada yang kendor, dan juga
permukaan kontaktor dijaga tetap bersih dengan menyemprotkan “contact cleaner”.
4.3.5.2 Pengendali Motor Langsung Dengan TOR
Pengendali
motor ini hampir sama dengan Pengendali Motor Langsung (DOL), hanya
yang membedakan adalah adanya tambahan pengaman arus lebih TOR (Thermal Overload Relay).
Jadi pengaman arusnya ada dua yaitu pengaman arus lebih oleh TOR dan
pengaman arus hubung singkat oleh F7. Rangkaian TOR disambungkan secara
seri pada saklar magnit. Bila ada arus lebih, maka bimetal TOR menjadi
panas dan melengkung, sehingga kontak NC F1 dan aliran arus listrik
coil magnit terputus. Dengan demikian kontak saklar magnit lepas dan
motor berhenti.
4.3.5.3 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri
Bila
saklar S1 ditekan, maka coil k1 aktif karena adanya aliran arus ke
coil. Saklar magnit bekerja dan putaran motor kearah kanan. Untuk
menghentikan motor ada dua, yaitu kemungkinan pertama adanya gangguan /
arus lebih sehingga F1 lepas dan k1 trip, atau memang sengaja
dihentikan dengan menekan tombol SO. Arah putaran motor berbalik
menjadi kearah kiri jika tombol S2 ditekan. Pembalik arah putaran ini
dikendalikan oleh 2 saklar magnit. Saklar magnit K1 menghubungkan L1 – U
; L2 – V ; L3 – W, sehingga motor berputar ke kanan. Sedangkan saklar
magnit K2 menghubungkan L1 – W ; L2 – V ; L3 – U, sehingga motor
bergerak ke kiri.
Untuk
mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali, maka
saat S1 ditekan (sambung), maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat
kontak NC dari S1 yang dihubung seri kondisi lepas. Demikian juga
sebaliknya, saat S2 ditekan, kontak NC yang disambung seri pada K1 akan
lepas. Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung singkat F9
dan pengaman arus lebih TOR F1.
4.3.5.4 Pengendali Starter Motor Dengan Pengasutan Y – ????
Pada
motor-motor yang berdaya besar (khususnya lebih besar dari 4kVA),
untuk mengurangi kejutan pada saat start, salah satu peredamnya dengan
menggunakan kendali Y – ????. Saklar magnit k1M berfungsi untuk
menghubungkan L1 – V ; L2 – V ; L3 – W, (dengan kondisi putaran motor ke
kanan jika k2M / k3M bekerja) atau menghubungkan L1 – V1 ; L2 – V1 ;
L3 – W3 (dengan kondisi putar motor ke kiri jika k2M / k3M bekerja).
K1M dikopel dengan timer K1T yang bias diset satuan waktu (missal 7
detik). Saklar magnit k2M berfungsi untuk hubung bintang / Y yaitu
menghubungkan U2 – V2 – V3 sebagai titik bintang. Sedangkan k2M
berfungsi untuk menghubungkan U2 – W1 ; V2 – U1 ; dan W2 – V1. Saat S1
ditekan, maka yang bekerja k1M dan k3M (hubung Y) dan lampu tanda H1
menyala. Setelah 7 detik k1T bekerja sehingga k2M bekerja (hubung ????)
dan k3M lepas karena kontak NC k1T setelah 7 detik lepas dan memutus
rangkaian k3M. Untuk mengantisipasi agar k2M dan k3M tidak bekerja
bersamaan, maka di kontak NC k3M dirangkaikan seri k2M dan kontak NC k2M
dirangkaikan seri dengan k3M.
4.3.5.5 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor
Untuk
mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit. Saklar magnit K1M
berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 – U ;
L2 – V ; L3 – W. Dalam gambar ini resistor yang digunakan ada 4 tahap.
Saklar magnit k2M/k3M/k4M masing-masing berfungsi untuk mengatur arus
rotor dari k1M secara bertahap. Pengaturan kontaknya masing-masing
dengan timer yaitu kerja k4M diatur oleh timer k1T, saklar magnit k3M
oleh oleh k4T dan saklar magnit k2M diatur oleh k3T. jika masing-masing
timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7 detik, maka setelah S1
ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan
ada arus minimum pada rotor (k1M).
Setelah
7 detik, saklar magnit k4M bekerja karena kontak NO k1T sambung.
Demikian seterusnya setelah 7 detik, k3M bekerja setelah kontak NO k4T
sambung, k2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung. Saat yang terakhir
ini kondisi arus rotor dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja
normal. Motor ini dapat berhenti secara otomatis bila terjadi arus lebih
akibat kerja dari TOR atau terjadi hubung singkat, sehingga sekering
F7 putus. Untuk menghentikan secara manual dengan menekan tombol SO.
Posting Komentar